Renungan

Saudariku muslimah, salah seorang darimu pernah berkisah, simaklah mudah-mudahan engkau bisa mengambil faedah.

Mulanya hanyalah perkenalan dan percakapan biasa lewat telepon. Seiring waktu berkembanglah pembicaraan sampai pada kisah cinta dan seluk-beluknya. Dia pun kemudian mengungkapkan cintanya dan berjanji akan meminang saya. Dia meminta agar bisa melihat wajah saya, terang saya menolaknya. Dia mengancam akan memutuskan hubungan. Akupun menyerah. Kukirimkan fotoku serta surat-surat yang begitu manis penuh rayu. Surat menyurat pun berlangsung selalu. Sampai akhirnya dia meminta untuk berjumpa dan jalan berdua dengannya. Aku menolak dengan keras. Tapi dia mengancam akan menyebarluaskan foto-foto saya serta surat-surat saya dan suara saya yang direkamnya ketika kami bercakap-cakap lewat telepon. Akhirnya akupun keluar pergi bersamanya dengan tekad agar bisa pulang segera secepatnya. Ya, akupun pulang akan tetapi dengan mambawa aib dan kehinaan. Ku katakan padanya: Nikahilah aku! Sungguh ini adalah aib bagiku. Maka dia menjawab dengan segenap penghinaan, ejekan dan mentertawakan: Sesungguhnya aku tidak akan menikahi wanita pezina.

Saudariku yang mulia, jika engkau memang memiliki akal untuk berfikir maka dengarkanlah nasehat berikut ini:

Janganlah engkau percaya bahwa pernikahan akan mungkin terlaksana hanya karena perkenalan dan percakapan iseng lewat telepon. Kalaupun memang ini terjadi maka akan mengalami kegagalan, kegalauan dan penyesalan.

Janganlah engkau percayai seorang pemuda ketika dia mulai menampakkan kejujuran dan keikhlasannya dan menyatakan sangat menghargai dan menjunjung tinggi kehormatanmu tapi dia mengkhianati keluargamu dengan meneleponmu dan mengajakmu jalan bersama. Jangan kamu percayai dia ketika dia mulai menyatakan cinta dan berlemah lembut dalam pembicaraannya. Sungguh dia melakukan semua itu dengan tujuan-tujuan busuknya yang tampak jelas bagi orang yang berakal. Akankah dia benar-benar menjunjung tinggi kehormatanmu sementara dia mengajakmu berjumpa dan jalan bersama padahal engkau belum halal baginya?

Janganlah engkau percayai para penyeru emansipasi yang mengharuskan adanya cinta (pacaran) sebelum pernikahan.

Ketahuilah bahwa cinta yang hakiki adalah setelah menikah. Adapun selain itu, umumnya adalah cinta yang penuh kepalsuan. Cinta yang dibangun di atas dusta dan kebohongan, semata-mata untuk bersenang-senang memuaskan hawa nafsu yang tak lama kemudian akan tampaklah kenyataan yang sesungguhnya. Berapa banyak keluarga yang hancur berantakan padahal mereka telah berpacaran sebelum akad pernikahan dan berjanji akan setia berkasih sayang sepanjang jaman? Bahkan berapa banyak pula pasangan yang berantakan sebelum sampai pada pelaminan dibarengi hilangnya kehormatan yang dibanggakan?

Al-Imam Al-Bukhari meriwayatkan dalam Shahihnya bahwa Nabi SAW bersabda: Pada suatu malam aku bermimpi didatangi dua orang. Keduanya berkata kepadaku, Pergilah! -kemudian beliau menyebutkan haditsnya sampai pada sabdanya SAW -: Kemudian kami mendatangi bangunan seperti tanur yang di dalamnya terdengar suara gaduh memekik. Kamipun melongoknya. Ternyata di dalamnya terdapat pria dan wanita telanjang yang disambar oleh lidah api dari bawah mereka. Ketika lidah api itu mengenai mereka, merekapun memekik kepanasan dan kesakitan. Ketika Nabi SAW menanyakan hal tersebut kepada malaikat, mereka menjawab: Adapun pria dan wanita yang ada di tanur tersebut mereka adalah laki-laki dan wanita pezina.
Maka apakah engkau ingin menjadi bagian dari mereka wahai saudariku muslimah?

Jauhilah bercakap-cakap tanpa keperluan di telepon karena sesungguhnya Allah merekamnya demikian juga syaithan dari jenis manusia pun merekamnya. Mereka para petualang cinta akan menggunakannya sebagai alat untuk mengintimidasi kalian agar kalian mau mendengar mereka dan mentaati mereka. Qiyaskan juga ke dalamnya chating yang tiada guna dan hanya membuang waktu semata.

Hati-hatilah, janganlah engkau foto dirimu kecuali karena suatu hajat dan janganlah terlalu mudah engkau sebarluaskan fotomu dengan segala bentuknya karena hal tersebut merupakan senjata yang paling berbahaya yang digunakan oleh serigala manusia sebagai alat untuk mengancam dan mengintimidasi kalian.

Jauhilah olehmu untuk menulis surat-surat cinta karena hal itu juga merupakan sarana yang digunakan oleh mereka.

Hindarilah majalah-majalah dan kisah-kisah cinta yang rendah, hina penuh aib dan cela. Sungguh di dalamnya terdapat racun yang membinasakan yang tersembunyi di balik indahnya halaman yang warna-warni serta kertas yang halus mengkilap dan wangi.

Jauhilah menonton sinetron-sinetron dan film-film yang hina, yang hanya menonjolkan kemewahan serta gemerlapnya dunia, menyajikan kisah cinta dengan akting yang justru merendahkan martabat wanita. Jauhilah semua itu karena hanya akan merusak akhlak, kehormatan, serta rasa malumu.

Hati-hatilah, janganlah engkau pamerkan auratmu dan janganlah engkau terlalu sering ke luar rumah dan ke pasar-pasar tanpa ada keperluan mendesak yang menuntut untuk itu. Sungguh hal itu hanya akan menjerumuskanmu ke dalam murka Rabbmu.

Janganlah engkau pergi berduaan dengan sopir pribadimu, sungguh ini merupakan khalwat yang terlarang. Janganlah sekali-kali engkau membela diri dengan beralasan bahwa ini darurat. Bertakwalah, karena barang siapa yang bertakwa kepada Allah, akan dijadikan baginya jalan keluar dari segala permasalahannya.

Hati-hatilah engkau wahai saudariku dari teman yang jelek. Cari dan bergaullah dengan temanmu yang shalihah yang akan membimbingmu kepada keridlaan Rabbmu dan senantiasa mengingatkamu agar tidak terjatuh pada perkara yang akan mendatangkan murka Rabbmu.

Saudariku yang mulia,
Hati-hatilah dari segala kemaksiatan dan dosa karena hal tersebut merupakan sebab hilangnya nikmat, mendatangkan musibah, dan merupakan sebab datangnya kesengsaraan serta adzab yang membinasakan.

Persiapkanlah dirimu untuk menghadapi malaikat maut dengan banyak bertaubat dan beramal shalih, sungguh engkau tidak tahu kapan giliranmu akan tiba.

Saudariku, 🙂
Setelah engkau baca nasihat di atas maka ketahuilah bahwa pintu taubat senantiasa terbuka bagi siapa saja yang benar-benar ingin bertaubat. Allah berfirman: Katakanlah: Wahai hamba-hamba-Ku yang telah melampaui batas akan dirinya (berbuat dosa), janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah, sesunggunya Allah mengampuni dosa seluruhnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Az-Zumar : 53)

Maka apabila engkau wahai saudariku telah tenggelam dalam suatu kemaksiatan dan dosa, segeralah bertaubat dengan taubatan nashuha sebelum pintu taubat tertutup dan sebelum tubuhmu ditimbun di dalam tanah. Dan pada saat itu tidaklah lagi berguna penyesalan.

Semoga Allah membangunkan kita dari kelalaian yang ada dan semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita, menerima taubat kita, melindungi kita dari adzab qubur dan adzab neraka, serta memasukkan kita ke dalam surga Firdaus Al-A’la.

Shalawat serta salam senantisa tercurah kepada Nabi kita.

Semoga Bermanfaat.

JAGA AKHLAQ

Akhlak
Sukses tidaknya suatu bangsa mencapai tujuan hidupnya tregantung atas “committed” tidaknya bangsa itu terhadap nilai-nilai akhlak. Jika ia committed terhadap akhlak, maka bangsa itu akan sukses, dan sebaliknya jika ia mengabaikan akhlak maka bangsa itu pun akan hancur. Oleh karena itu, tujuan utama Allah SWT mengutus Rosulullah adalah perbaikan akhlak. Seperti yang kita tahu, jahiliyah merupakan zaman yang amat sangat memprihatinkan, mulai dari musyrik dengan menyembah batu, berbuat maksiat, hingga pembunuhan. Beruntunglah, Muhammad SAW datang dengan risalah ajaran agama-NYA yaitu Islam. Dibenak kita Jahiliyah sering kita artikan sebagai zaman buruk, kedudukan manusia yg tk lagi sebagai makhluk yg mulia dengan perwujudan akhlak yg buruk, bahkan lebih rendah daripada binatang.
Berbicara akhlak berarti berbicara tentang konsep al-husn dan al-kubh. Menurut Mu’tazilah al-husn adalah sesuatu yang menurut akal bernilai baik dan al-kubh adalah sesuatu yg menurut akal bernilai buruk. Bagi Mu’tazilah baik dan buruk itu ukurannya adalah akal manusia. Secara rinci kajian akhlak itu meliputi :
a. Pengertian baik dan buruk
b. Menerangkan apa yg harus dilakukan oleh seorang manusia terhadap manusia lainnya
c. Menjelaskan tujuan yg seharusnya dicapai oleh manusia dengan perbuatan-perbuatannya
d. Menerangkan jalan yg harus dilalui untuk berbuat.
Menurut Al-Gazali akhlak adalah suatu sifat yg tertanam dalam jiwa yg daripadanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pertimbangan fikiran. Kembali lagi kepada kewajiban manusia berakhlak itu ada tiga, yaitu: berakhlak kepada Allah SWT dan Rosulullah, kepada sesama makhluk ciptaan-NYA (alam semesta, binatang) dan kepada sesama manusia, baik sesama muslim maupun non-muslim. Manusia berakhlak menurut Al-Gazali adalah tertanamnya iman dalam hatinya. Iman bagaikan akar bagi sebuah tumbuhan. Sebuah pohon tidak akan tumbuh jika pada akarnya rusak dan keropos. Sebaliknya, pohon akan baik tumbuhnya bahkan berbuah jika akarnya baik. Amal akan bermakna jika perpangkal pada iman, tetapi amal tidak membawa makna apa-apa apabila tidak berpangkal pada iman. Demikian juga amal tidak bermakna apabila amal tersebut berpangkal pada kemunafikan.
Sahabatku yang baik hatinya, seperti yang kita tahu, saat-saat ini banyak kejadian, fenomena, maupun contoh-contoh yang mencerminkan bahwa kehidupan saat ini seakan-akan kita kembali lagi pada zaman jahiliyah. Manusia yg tak lagi beriman dan juga berakhlakul karimah seperti yg sudah diajarkan dan dicontohkan oleh Rosul kita Muhammad SAW. Manusia yg tak lagi malu untuk berbuat maksiat, menyekutukan Tuhannya, berdusta, mendzalimi sesama, bermusuhan, bahkan sampai terjadi pertumpahan darah. Sahabat, marilah kita berupaya untuk selalu menjaga akhlak kita, (baik kepada Allah SWT, alam semesta, binatang, maupun kesesama manusia), hilangkan segala kesenjangan yg ada, meninggalkan hal / kebiasaan buruk. Banyak cara untuk mewujudkan hal itu, diantaranya:
1. Niat
2. Menyadari perbuatan buruk dan bertekad untuk meninggalkannya
3. Menghindarkan diri dari segala hal yg dapat menyebabkan kebiasaan buruk itu terulang
4. Berusaha untuk tetap berada dalam keadaan yg baik.
5. Memilih teman bergaul yg baik, sebab pengaruh kawan itu besar sekali terhadap pembentukan watak pribadi.
6. Menyibukkan diri dengan pekerjaan yg bermanfaat.

Wallahhu a’lam bishowab.